Jumaat, 3 September 2010

Lailatul Qadr


Sesungguhnya keutamaan pencarian malam lailatul qadar sangat besar di kalangan orang mukmin yang berpuasa, kerana malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur’an Al-Karim, yang membawa pertunjuk dan bimbingan ke jalan keredhaan Allah. Umat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya akan bangun mendapatkan malam yang sangat hebat ganjarannya di sisi Allah,……bangunlah di malam hari dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah….

Al-Quran dan hadis-hadis nabawi sahih menjelaskan tentang malam tersebut, antaranya :

1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Ketahuilah, mulianya kedudukan malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman.
“Ertinya : Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, sejahteralah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar : 1-5]

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.

“Ertinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (iaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan : 3-6]

2. Waktunya

Diriwayatkan dari bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal malam 21,23,25,27,29 dan akhir malam bulan Ramadhan.

Imam Syafi’i berkata:

Menurut pemahamanku, wallahu ‘alam, Nabi s.a.w menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada baginda : “Adakah kami mencarinya di malam ini?”, baginda menjawab : “Carilah di malam tersebut” [Sebagaimana dinukil Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/386]

Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu ialah pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadis Aisyah r.a, dia berkata Rasulullah s.a.w beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan baginda bersabda:

“Ertinya : Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” [Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169]

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terlepas dari tujuh hari terakhir, kerana riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata): Rasulullah s.a.w bersabda:

“Ertinya : Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terlepas tujuh hari bakinya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/221 dan Muslim 1165]

Dari Ubadah bin Shamit r.a, berkata : Rasulullah s.a.w keluar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat sedang berdebat, baginda bersabda:

“Ertinya : Aku keluar untuk memberitahu kalian tentang malam Lailatul Qadar, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak boleh lagi diketahui bila masanya, mungkin ini lebih baik bagi kalian, carilah di malam 29, 27, 25 (dan dalam riwayat lain : tujuh, sembilan dan lima)” [Hadits Riwayat Bukhari 4/232].

Sebagai kesimpulannya, jika seseorang ingin mencari malam lailatul Qadar carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir : malam 21, 23,25,27 dan 29. Kalau tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir iaitu malam 25,27 dan 29. Wallahu ‘alam

3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar?

Sesungguhnya malam yang diberkati ini, sesiapa berusaha mendapatkannya Insya Allah, dengan izinNya, asalkan bersemangat berbuat ketaatan beribadah kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar, jika berbuat demikian maka akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu, Insya Allah.

Rasulullah SAW bersabda;

“Ertinya : Barang siapa berdiri (solat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” [Hadits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759]

Disunnahkan memperbanyakkan doa pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Aisyah r.a berkata:

Aku bertanya, “Ya Rasulullah ! Apa pendapatmu jika aku tahu bila malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah:

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul afwa fa’fu’annii” “Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku.

Semoga Allah sentiasa memberkati kita, bangunlah pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah seperti solat tahajjud, solat hajat, solat tasbih, berzikir dan mengaji AlQuran.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha;

“Ertinya : Adalah Rasulullah s.a.w, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengetatkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/233 dan Muslim 1174]

Juga dari Aisyah, katanya:

“Ertinya : Adalah Rasulullah s.a.w bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya” [Hadits Riwayat Muslim 1174]

4. Tanda-Tanda malam lailatul qadar

Dari ‘Ubay r.a , ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda:

“Ertinya : Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi” [Hadits Riwayat Muslim 762]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah s.a.w beliau bersabda;

“Ertinya : Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah

Dan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda;

“Ertinya : Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya lemah kemerah-merahan” [Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya Hasan]

Wallahu a’lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan